Oleh :

Ricky Ekaputra Foeh, M.M.
Koordinator Program Studi & Staf Pengajar
Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Nusa Cendana (UNDANA)

Ricky Ekaputra Foeh, M.M., adalah seorang akademisi yang berperan sebagai Koordinator Program Studi dan Staf Pengajar di Program Studi Administrasi Bisnis, FISIP UNDANA. Dengan latar belakang di bidang Manajemen dan Administrasi Bisnis, beliau memiliki dedikasi tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan serta peningkatan kualitas pendidikan di lingkungan akademik.

Sebagai bagian dari Universitas Nusa Cendana, beliau turut aktif dalam penelitian, pengajaran, serta pengembangan strategi bisnis dan administrasi yang relevan dengan tantangan dunia industri saat ini.

Opini

Peluncuran Danantara, sovereign wealth fund (SWF) senilai $20 miliar, adalah langkah ambisius pemerintahan Prabowo-Gibran dalam mengelola aset negara secara lebih efisien. Dengan target investasi di infrastruktur, energi terbarukan, manufaktur, dan kecerdasan buatan, Danantara berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada transparansi, tata kelola, dan efektivitas eksekusi.

Dampak Positif yang Diharapkan:

Peningkatan Investasi: Dana besar ini dapat menarik investor asing dan mempercepat pembangunan proyek strategis.

Pengelolaan Aset Lebih Optimal: Dengan struktur yang lebih modern, aset negara dapat dikelola lebih profesional.

Penciptaan Lapangan Kerja: Sektor manufaktur dan infrastruktur yang didanai bisa membuka banyak peluang kerja.

Ancaman yang Harus Diwaspadai:

Risiko Korupsi: Jika tidak dikelola dengan transparan, Danantara bisa menjadi “ladang bancakan” kepentingan tertentu.

Intervensi Politik: Tanpa independensi yang jelas, SWF ini bisa diarahkan untuk kepentingan politik alih-alih ekonomi.

Efektivitas Implementasi: Sejarah pengelolaan dana besar di Indonesia menunjukkan tantangan birokrasi yang bisa menghambat eksekusi proyek.

Langkah Krusial Agar Danantara Sukses:

Transparansi Total: Publik harus bisa mengakses informasi ke mana dan bagaimana dana ini diinvestasikan. Audit independen wajib dilakukan secara berkala.

Manajemen Profesional: Pengelolaan harus dilakukan oleh tim ahli, bukan orang-orang dengan kepentingan politik.

Fokus pada Proyek Berdampak Besar: Jangan terjebak dalam proyek mercusuar yang tidak memberikan nilai tambah nyata bagi ekonomi.

Mitigasi Risiko Investasi: Harus ada kajian mendalam sebelum menyalurkan dana agar proyek yang didanai benar-benar produktif.

Peran Masyarakat dalam Mengawal Danantara:

Kritis & Mengawasi: Masyarakat dan media harus aktif memantau implementasi agar dana ini tidak disalahgunakan.
Dukungan & Partisipasi: Dunia usaha dan tenaga kerja harus siap memanfaatkan peluang dari proyek yang didanai.
Meningkatkan Kompetensi: Dengan banyaknya investasi di sektor teknologi dan energi terbarukan, tenaga kerja harus siap beradaptasi.

Kesimpulan

Danantara bisa menjadi game-changer atau jebakan investasi. Jika dikelola dengan baik, ini bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi bagi Bangsa ini namun, jika transparansi dan akuntabilitas diabaikan, Danantara bisa bernasib sama dengan proyek ambisius lain yang gagal. Pemerintah Prabowo-Gibran harus membuktikan bahwa ini bukan sekadar gimmick politik.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.