Dalam hal ini, para guru yang mengikuti kegiatan mendapatkan pendampingan dan pelatihan secara langsung dari kedua fasilitator sehingga para peserta kegiatan tidak hanya bertambah dalam hal wawasan tetapi sekaligus makin professional dalam menjalankan kegiatan literasi di sekolahnya masing-masing.
Poli (sapaan akrab Polikarpus Do) tidak hanya melakukan pendampingan, tetapi juga menyusun lembaran Rencana Aksi (RA). Penyusunan RA dilaksanakan setiap sekolah. Kepala sekolah bersama guru dari setiap sekolah menyusun RA sebelum diplenokan dan disempurnakan tim fasilitator.
Pada penutupan kegiatan, ketua gugus II, Marlina Kadir, S.Pd (Kepala SDN Menefu) berharap agar hal-hal baik yang telah diperoleh selama workshop dapat dijalankan. ‘Apa yang telah kita dapatkan selama dua hari ini, jangan tertinggal sebagai ide, tetapi harus bisa dijalankan dan diwujudkan agar literasi di sekolah kita masing-masing makin baik’, kata Marlina dalam sambutannya.
‘Kegiatan kita tidak selesai dalam ruangan ini saja, sebab kita sudah memiliki kesepakatan yang tertulis dalam bentuk RA, dan kami berkomitmen untuk melakukan pendampingan di sekolah masing-masing setelah kegiatan ini selama tiga bulan ke depan. Kami akan melakukan monitoring di setiap sekolah yang telah ikutserta dalam workshop ini dan kami akan melakukan evaluasi terhadap komitmen yang telah kita buat pada bulan Oktober’, tegas Poli
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.