Kupang, faktahukumntt.com- 28 april 2023

Budidaya ikan lele menjadi pilihan pengembangan bisnis yang sedang naik daun. Karena itu, Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, M.Si mendorong pengembangan sentra budidaya ikan yang dikenal dengan rasanya yang gurih dan manis ini di Kota Kupang. Salah satunya adalah Kelurahan Bakunase.

“Selain sebagai sentra pertanian lahan basah di Kota Kupang, saya juga melihat Bakunase memiliki potensi besar di bidang perikanan budidaya,” ujar pria yang akrab disapa Ansy Lema ini dalam pembukaan kegiatan Diseminasi Teknologi Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok di Kota Kupang, Selasa (28/4/2023).

Salurkan Bantuan Budidaya

Untuk mendukung pengembangan Bakunase sebagai sentra perikanan budidaya di Kota Kupang, Ansy menyalurkan sejumlah bantuan yang mendukung. Misalnya, satu paket budidaya ikan lele sistem bioflok senilai hampir Rp 200 juta. Bantuan terdiri dari pembangunan kolam, pemberian benih, dan pakan.

Menurut Ansy, sistem bioflok adalah sistem budidaya ikan air tawar yang hemat lahan dan air sehingga cocok dikembangkan di perkotaan atau daerah padat penduduk seperti Kota Kupang. Karena itu, politisi PDI Perjuangan ini memberikan fokus pembangunan bioflok di wilayah-wilayah urban.

“Selain bioflok, untuk Bakunase, tahun ini saya juga menyalurkan bantuan berupa excavator perikanan untuk membuka kolam dan benih ikan lele. Berbagai bantuan ini saling terpadu agar Bakunase bisa menjadi wilayah percontohan untuk perikanan budidaya ikan air tawar,” papar Ansy.

Untuk tahun 2023 ini, Ansy memberikan 5 paket bioflok di Kota Kupang. Sebelumnya, di tahun 2022 telah disalurkan 10 paket bioflok yang tersebar di Pulau Timor, Sumba, dan Rote yang masuk daerah pemilihan (dapil) NTT II.

Permintaan Lele Tinggi

Kepala Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem Wendy Tri Prabowo menjelaskan bahwa potensi ikan lele di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tergolong besar. Geliat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan lele sebagai salah satu sumber protein hewani telah berkembang.

“Produksi ikan lele di NTT mencapai 800 ton per tahun. Ini angka yang besar. Dengan adanya bimtek dan program-program yang dilaksanakan melalui perjuangan aspirasi Bapak Ansy, mudah-mudahan ikan lele akan menjadi salah satu stimulus pengembangan pemberdayaan ekonomi masyarakat di Kota Kupang,” terang Wendy.

Kepala Dinas Perikanan Kota Kupang Ejbends H. Doeka mengakui antusiasme masyarakat Kota Kupang terhadap ikan lele menunjukkan peningkatan. Kondisi ini harus dilihat dan ditangkap sebagai peluang usaha. Budidaya ikan lele memberikan manfaat ekonomi berupa peningkatan pendapatan rumah tangga pembudidaya, sekaligus berguna bagi kesehatan karena mengandung zat-zat bergizi semisal Omega 3 yang penting bagi pembentukan otak anak dan mencegah stunting.

“Bakunase cocok dijadikan sentra budidaya ikan lele. Di sini budidaya ikan lele telah berkembang. Dengan adanya bantuan-bantuan pemberdayaan dari Pak Ansy untuk Bakunase, tentu akan sangat membantu kemajuannya ke depan,” tutup Ejbends. (Yan/fh)

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.