Jakarta, FaktahukumNTT.com -12 Maret 2023

Elektabilitas Partai Persatuan Indonesia (Perindo) kini menyentuh angka 4,1%, hasil ini merupakan survey dari Litbang Kompas yang memotret perkembangan terbaru soal Pemilu 2024. Wakil Ketua Umum (Waketum) Perindo Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengapresiasi hasil survei tersebut.

Survei Litbang Kompas menyimpulkan elektabilitas Partai Perindo saat ini berada di angka 4,1%. Hasil itu, kata dia, memberikan gambaran penting bagi Perindo bahwa selama kurun waktu satu kuartal sejak Oktober 2022, Perindo bertahan di ruang 4%.

“Ini sebagai bentuk militansi kelembagaan atas gagasan persatuan, kesejahteraan, dan moderasi kebangsaan yang kami usung secara konsisten,” ujarnya, Rabu (12/2/2023) seperti dilansir dari Kompas.com.

Ferry mengatakan bahwa Perindo juga konsisten dengan program gerobak Perindonya yang diberikan kepada pedagang hingga pelaku UMKM. Sehingga, hal ini perlu dicatat dalam ingatan publik, bahwa gerobak bukan lah semata-mata bentuk kepedulian bagi pelaku usaha super ultra mikro.

“Bagi Perindo, gerobak merupakan simbol perjuangan politik ekonomi, sebab gerobak merupakan instrumen rakyat paling elementer, paling sederhana,” kata dia.

Namun program tersebut belum nampak diberbagai pelosok di NTT, informasi terakhir mengenai Partai Perindo di NTT adalah bergabungnya sejumlah tokoh kenamaan NTT dengan Partai besutan Harry Tanoesudibjo itu.

Hingga kini, dua tokoh besar yang sedang “gerilya” keliling NTT adalah mantan Walikota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore dan mantan Ketua PKDI Dr. Roy Rening.

Terkait bantuan gerobak Perindo, Waketum Perindo Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan bahwa sebagian pedagang belum mampu menyewa kios kecil atau membeli motor bekas sekalipun, tetap istiqomah menggunakan tenaga untuk berkeliling menjajakan dagangannya.

“Ini menjadi simbol nyata bagi Perindo bahwa rencana kami ketika diberikan amanah yang cukup oleh rakyat pemilih untuk duduk di legislatif dan eksekutif kelak, maka perjuangan kami akan fokus pada ikhtiar kebijakan publik yang mendorong pembentukan etos kerja manusia Indonesia usia produktif untuk berkontribusi nyata bagi peningkatan produktivitas ekonomi nasional,” kata dia.

Ferry pun memberikan sejumlah cacatan berdasarkan dari sisi temuan-temuan Litbang Kompas, di antaranya ternyata Perindo memiliki pemilih potensial sebesar 60 basis poin, dari pemilih tetap 22,4 dan pemilih tidak tetap 36,7.

Bahkan, kata dia, temuan itu di atas Partai Gerindra yang 54,2 basis poin dengan elektabilitas 14,3%. “Itu artinya baseline pemilih Perindo di 2019 tidak bergeser terlalu jauh dan menjadi modal politik yang signifikan untuk berpacu menembus lebih tinggi dari ambang batas 4%,” imbuhnya.

Selain itu, popularitas Perindo juga sangat baik di urutan ke-7 di atas PKS, PPP, dan PKB yang merupakan partai parlemen dengan akseptabilitas yang bahkan lebih baik yaitu di urutan ke-5 di atas Nasdem dan PAN.

Sebagai instrumen pandu atau navigasi pertempuran elektoral Pemilu 2024, sudah tentu angka-angka baik ini adalah barometer fundamental bagi Perindo untuk memacu kerja-kerja kelembagaan dan pengusungan narasi politik agar bisa semakin luas diterima publik pemilih.

“Modal politik terbesar yang menyenangkan bagi Perindo adalah bahwa pemilih partai kami berada di posisi kedua sebagai pengguna media sosial yakni 42,8%, hanya terpaut sedikit di bawah Partai Demokrat yang 46,3%.

Dengan Gerindra di bawah Perindo yang 40,5%. Ini menunjukkan bahwa Perindo adalah parpol yang paling siap untuk hidup dan eksis di dalam ekosistem demokrasi digital,” terangnya.

“Kami punya program penjaringan kandidat bacaleg terbuka lewat Konvensi Rakyat secara online dengan proses yang tidak mudah di dalam sistem tersebut dan yang akan segera masuk ke tahap seleksi. Saat ini telah mencapai lebih dari 2.200 pendaftar,” tuturnya.

Ferry menambahkan bahwa ada satu angka menarik juga dari Survei Kepemimpinan Nasional Litbang Kompas itu, di mana ternyata pemilih Perindo yang mengkonsumsi TV dan berita online hanya duduk di urutan ke-5 dan ke-7.

Temuan ini menyimpulkan bahwa pimpinan Partai Perindo yang lekat sebagai pemilik MNC Group sebagai badan berita dengan outlet paling besar dan beragam di Indonesia, ternyata tidak menggunakan fasilitas yang melekat pada dirinya secara eksesif.

“Ini benar-benar memperlihatkan profesionalisme dan kemandirian ketua umum kami yang membedakan secara tegas antara kiprahnya di dunia parpol dengan usaha yang digelutinya,” kata Feey.

Di sisi lain, jika bicara Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo ternyata tingkat popularitas dan akseptabilitasnya berbanding lurus di urutan ke-5 setelah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan Ketum Nasdem Surya Paloh.

“Ketua Umum Partai Perindo lebih populer dan diterima bahkan dibanding Ketua Umum partai KIB dan PKB. Artinya adalah publik melihat sosok Ketua Umum Partai Perindo sebagai seorang yang bisa menjadi inspirasi bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masa depan Indonesia.

Mungkin inilah tanda-tanda nyata bahwa politik di Indonesia akan segera berubah di mana harapan atas politik ekonomi kesejahteraan lebih di nanti dibandingkan hingar-bingar politik bicara tele-tele,” ucapnya.

“Apalagi salah satu pimpinan Partai Perindo, Ketua Harian Nasional TGB Zainul Majdi merupakan salah satu advokat moderasi kebangsaan terkuat di Indonesia.

Ulama besar nasional, Ketua Alumni Al Azhar Cairo di Indonesia, dan anggota dari Dewan Muslim Dunia tentu menjadi salah satu kekuatan Partai Perindo,” sambung Ferry.

Ia menambahkan bahwa hasil survei adalah navigator bagi setiap parpol dalam memasuki gelanggang kompetisi elektoral.

Yang menjadi kerja utama, sambung dia, adalah kerja kelembagaan pemenangan partai, kerja persuasi potensi pemilih para caleg di dapil, dan kerja membentuk narasi politik yang menjadi harapan setiap warga negaranya untuk memiliki Indonesia yang lebih baik di masa depan.

“Serta menggugah rasa dan logika publik untuk dapat mempercayakan amanah nya kepada partai-partai politik demi memperjuangkan kemajuan dan kesejahteraan umum.

Catatan Litbang Kompas atas belum kuatnya narasi politik yang menjadi penyebab turun tipisnya Partai Perindo tentu menjadi masukan berharga bagi kami dan tentu kami sedang mempersiapkan narasi terbaik bagi cita-cita kita sebagai bangsa besar,” pungkasnya. (fendi/fh)

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.