Ketika ditanya wartawan soal keluhan penerima manfaat bahwa item yang dikerjakan hanya pengecatan, juga keluhan lain, misalnya janji memberikan uang kepada penerima manfaat, Edi Bere mengaku mendengar keluhan tersebut. Dirinya mengakui, jika pekerjaan rehab rumah di Alkani dipercayakannya kepada AK untuk diurus.
Karena itu, kata Edi, dirinya belum tahu pasti apakah ada perjanjian tertentu antara AK yang mengurus pekerjaan dengan penerima manfaat. Walau demikian, Edi berjanji akan menanyakan hal tersebut kepada AK dan akan menyampaikan hasilnya kepada wartawan.
Sementara, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Gabriel Seran, ketika ditanya soal adanya fakta realisasi pekerjaan sebatas pengecatan, sehingga muncul candaan bahwa harga cat termahal di Indonesia ada di Malaka yakani 10 Juta Rupiah, Gabriel menjelaskan bahwa pihaknya akan mengecek dan meminta kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaannya.
“Terkait pekerjaan yang kurang, kami minta namanya supaya kami cross check di lapangan, untuk nanti kami panggil rekanan yang bersangkutan, supaya menyelesaikan pekerjaan sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Gabriel di Motaulun, Rabu (02/08/2023, saat kunjungan Bupati Malaka ke lokasi pembangun rumah bantuan seroja yang belum berfondasi.(Fh/Tim).
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.